politik dan kesejahteraan sosial


               
                Ketika berbicara negara yang sejahtera maka yang terbesit difikiran orang-orang adalah identik dengan negara yang maju, namun realitasnya riset yang membuktikan tak selalu demikian. Kesejahteraan sosial tidak dapat diukur dengan kondisi suatu negara yang maju ataupun bahkan negara yang masih berkembang. Kesejahteraan sosial masih bisa dikatakan bersifat relatif, seperti yang dikemukaan (BKKBN 1992, diacu oleh Nuryani 2007) "Kesejahteraan merupakan suatu hal yang bersifat subjektif, sehingga setiap kelompok atau individu di dalamnya yang memiliki pedoman, tujuan, dan cara hidup yang berbeda akan memberikan nilai yang berbeda tentang faktor-faktor yang menentukan tingkat kesejahteraan".
                Persoalan kemiskinanan dan kesanjangan sosial yang masih menjadi PR besar merupakan bukti nyata dalam hal penegakan keadilan antara si miskin dan si kaya. Hal tersebut bukan lagi merupakan fenomena global yang sering terjadi di negara berkembang saja. Bahkan tingkat kesenjangan sosial meningkat di negara maju. "Jurang kaya miskin di negara-negara maju meningkat tajam selama 20 tahun terakhir" demikian disebutkan Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan OECD dalam laporan yang diluncurkan di Berlin, Jerman, Selasa (21/10). OECD, sebagai lembaga beranggotakan 30 negara industri maju menyebutkan, peningkatan kesenjangan sosial terjadi di lebih dari tiga perempat negara anggotanya.
                Indonesia tercatat sebagai negara yang sedang berkembang, mempunyai suku bangsa yang beragam, kebudayaan yang bermacam-macam dan  sumber daya alam yang melimpah tidak ada habisnya untuk dikelola. Indonesia adalah negeri yang kaya gemah ripah loh jinawi, katanya. Kekayaan Indonesia membentang dari sabang hingga meraoke, yang tidak hanya terbatas pada kekayaan di wilayah daratannya saja tapi juga mencakup kekayaan hasil lautnya. Tentu amat mengherankan ketika masih terjadi kesenjangan sosial di negeri yang kaya akan hasil laut dan daratan ini. Lantas ada apa dengan pemerintahan hari ini ? Adanya kegiatan importir yang terlalu berlebihan dibandingkan mengelola Sumber daya alam di negeri sendiri, hal itu tentu menunjukkan ketidakmampuan dan kegagalan pemerintah dalam mengelola negeri ini yang katanya kaya gemah ripah loh jinawi ini. Dimana letak perpolitikan ini yang katanya membangun bangsa lebih baik terutama kesejahteraan dalam kesanjangan sosial yang terjadi ?
               Sejarah perpolitikan indonesia telah memberikan kesan yang begitu dalam berupa suka dan duka kepada kaum-kaum terdahulu yang terlibat didalamnya, mulai dari masa pra kolonial hingga masa penjajahan di negara Idonesia. Dari era orde lama, orde baru, era reformasi hingga pada masa pemerintahan sekarang. Namun permasalahan kesejahteraan masyarakat masih dipandang begitu terpuruknya di berbagai kalangan, pasalnya meningkatnya angka kemiskinan menjadi pemicu kesanjangan sosial yang semakin tak terbendungi
               Politik bukan hanya berbicara tentang kekuasaan, setiap yang berpolitik tentu bertanggung jawab besar akan dampak yang terjadi, tentunya sesuai dengan yang diharapkan yaitu kejahteraan bersama. Setiap individu ataupun kelompok pasti ingin merasakan kehidupan yang sejahtera bersama. Berusaha untuk menggapai kehidupan bangsa yang sejahtera, tentu hal ini merupakan tujuan utama dalam kegiatan politik, dengan kata lain politik adalah cara bagaimana agar peraturan-peraturan yang dibuat pemerintah dapat diterima dengan baik oleh masyarakat, membawa mesyarakat ke dalam suksesnya cita-cita bersama ialah kehidupan yang harmonis
               Untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat tentu hal ini tidak bisa lepas dari peran para elit politik dalam partai politik sebagai pilar demokrasi yang menjadi jembatan penghubung antara negara dan rakyat, pemerintah dan masyarakat bagaimana seharusnya tindakan para pelaku politik kedepannya setelah terwujudnya kepentingannya sendiri ? Bertang jawab atas suara rakyat yang telah memberikan kepercayaan, Agar tidak hanya hanya mementingkan ego dan kepentingan masing-masing, lantas siapa yang akan memperhatikan nasib rakyat banyak ? Tentu Sejumlah ‘PR’ ini wajib menjadi fokus dan perhatian pemerintah saat ini, agar kelak dikenang sebagai pemerintah yang tidak saja sukses membangun infrastruktur, namun juga berhasil menyejahterakan dan mengayomi segenap anak negeri, memperdulikan nasib generasi bangsa, pemuda sebagai aset yang sangat urgent untuk melanjutkan cita-cita bangsa.

Komentar

Postingan Populer